Tak Perlu ke Islandia, Fenomena Langka Aurora Borealis Muncul di China
Pada Jumat (1/12) malam, secara mengejutkan banyak warga di pinggiran Kota Beijing menyaksikan aurora borealis. Ini adalah kedua kalinya ibu kota China yang terletak di 40 derajat lintang utara itu muncul aurora borealis.
Penampakan aurora terlihat di banyak wilayah dataran tinggi China, termasuk Heilongjiang di China Timur Laut dan Mongolia Dalam China Utara. Menurut foto yang diambil oleh para pecinta astronomi, saat langit malam menjadi terang oleh cahaya merah.
Meskipun demikian, yang paling mengejutkan banyak orang adalah aurora juga terlihat di Beijing, wilayah dengan garis lintang lebih rendah. Pengamat di daerah pinggiran Kota Beijing, Distrik Huairou dan Mentougou melaporkan kemunculan aurora.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip Global Times, untuk fenomena yang terjadi di China, menurut China National Geographic Channel adalah penampakan aurora kedua yang tercatat dalam sejarah Beijing. Terakhir kali aurora muncul di Beijing adalah 20 tahun lalu pada tahun 2003.
China Weather Network, sebuah situs web yang dioperasikan oleh Administrasi Meteorologi Tiongkok pada Jumat (1/12), berpendapat, kemunculan aurora di Beijing digambarkan sebagai sesuatu yang "sangat beruntung".
Administrasi Meteorologi China menyebut kemunculan aurora pada kesempatan tersebut disebabkan oleh aktivitas badai geomagnetik.
Meskipun aurora umumnya terlihat di daerah lintang tinggi, jangkauan kejadian aurora dapat meluas jika badai geomagnetik sangat kuat. Menurut catatan, saat terjadi badai geomagnetik yang hebat, aurora bahkan dapat terlihat di wilayah khatulistiwa.
Oleh karena itu, menurut peneliti di Planetarium Beijing Zhu Jin, sangat mungkin untuk melihat aurora di Beijing yang terletak pada garis lintang 40 derajat, seperti dilansir Red Star News di Jumat (1/12).
Pada Kamis (30/11), Pusat Pemantauan Cuaca Luar Angkasa dan Peringatan Dini Nasional dari Administrasi Meteorologi China mengeluarkan peringatan badai geomagnetik, dan memperkirakan kemungkinan aktivitas badai geomagnetik dari Kamis (30/11) hingga Sabtu (2/12).
Diperkirakan pada Jumat (1/12), terjadi badai geomagnetik dengan level sedang hingga parah, atau bahkan badai geomagnetik parah, yang terjadi, dengan aktivitas geomagnetik diperkirakan akan berlanjut hingga Sabtu (2/12).
Zhu mencatat bahwa badai geomagnetik dapat berdampak pada komunikasi gelombang pendek, namun karena durasinya yang relatif singkat, dampaknya terhadap tubuh manusia minimal dan dapat diabaikan.
(wiw)(责任编辑:知识)
- 34 Ribu Pegawai Kementerian ATR/BPN Akan Jadi Duta Penyebar Informasi Kebijakan Pemerintah
- Benarkah Nomor Urut Capres
- Doa dan Amalan yang Bisa Dilakukan di Malam Nuzulul Qur'an
- Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK, Barang Bukti yang Disita Diungkap
- VIDEO: Restoran Spin
- Update Aborsi di Ciracas, Polisi Tunggu Hasil Spesimen Diduga Tulang Janin
- Ayah Mirna Salihin Angkat Suara Dituntut Pembayaran Pesangon Mantan Karyawan
- 8 Efek Samping Makan Kurma, Enggak Cuma Lonjakan Gula Darah
- Lokasi, Wahana, dan Harga Tiket Masuk Sea World Terbaru 2024
- Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi saat Puasa?
- Penumpang Muntah 30 Kali di Pesawat Usai Makan Hidangan Berbau
- Studi Temukan Prosedur Operasi di Hari Jumat Lebih Berisiko Tinggi
- Doa Allahumma Bariklana Fi Rajaba di Bulan Rajab: Arab, Latin dan Arti
- Makanan Kaya Serat untuk Sahur dan Berbuka, BAB Lancar Selama Puasa
- Pendaftaran Bintara Bakomsus Polri 2025 Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Cara Daftarnya
- Doa 10 Hari Kedua Ramadan, Waktu Tepat Memohon Ampunan dari Allah
- Pemain Bola dan Denpom TNI Ikut Keroyok Wartawan, PWI Jember Ancam Pihak Kepolisian
- Benarkah Nomor Urut Capres
- Oalah... Jadi Lokasi Balapan Formula E Akan Diumumkan Saat...
- Maghfirah 10 Hari Kedua Ramadan: Waktu Penuh Ampunan, Jangan Terlewat